Minggu, 30 April 2023

RIWAYAT HIDUP PANGERAN SIDDHARTA BAGIAN II



Tujuh (7) Brahmana meramal bahwa kelak sang Pangeran kelak bila sudah besar akan menjadi Raja Di Raja (Raja Dunia) atau menjadi Buddha. Namun satu orang Brahmana yang bernama Kondanna dengan pasti meramal bahwa Pangeran kelak akan menjadi seorang Buddha. Setelah perdebatan tersebut selesai, 108 Brahmana sepakat memberi nama sang bayi dengan nama SIDDHARTA yang berarti tercapailah segala cita-citanya. Nama keluarga dari Pangeran adalah GOTAMA. Lalu sang Pangeran selanjutnya terkenal dengan nama Siddharta Gotama. Tujuh hari setelah Pangeran siddharta dilahirkan, Ratu Mahamaya meninggal dunia dan terlahir kembali di Surga Tusita. Raja Suddhodana menyerahkan perawatan sang bayi kepada bibinya yaitu Pajapati Gotami (adik Ratu Mahamaya) yang juga dinikahinya. Dari pernikahan ini lahir seorang putra bernama NANDA dan seorang putrid bernama Rupananda. PERAYAAN MEMBAJAK SAWAH Satu peristiwa menakjubkan terjadi pada masa kanak-kanak Pangeran Siddharta.

Untuk memajukan pertanian, Raja menyelenggarakan upacara membajak sawah. Hal ini disambut gembira oleh seluruh rakyat karena semua akan bercampur baur ditengah sawah tidak perduli golongan kaya atau miskin. Raja Suddhodana tidak ketinggalan untuk mengikuti acara tersebut dengan menggunakan bajak yang terbuat dari emas Raja turun ke sawah. Pangeran Siddharta ditinggal bersama pengasuhnya didalam kereta, namun para pengasuh meninggalkan Pangeran seorang diri . Berlawanan dengan keriangan perayaan, keadaan dibawah pohon jambu sangat tenang dan sunyi. Setelah melihat keadaan, Pangeran meninggalkan kereta dan menuju pohon jambu untuk melakukanameditasi.

Dengan posisi duduk bersila, menggunakan obyek anapanassati Pangeran berhasil mencapai jhana I (keadaan tenang yang luar biasa). Dalam keadaantersebut Pangeran Siddharta mampu meringankan tubuhnya ke udara. Para pengasuhnya kaget melihat keadaan yang lain yaitu Pangeran duduk tenang di bawah pohon jambu yang senantiasa memayungi tubuh Pangeran dari sengatan matahari. Mendengar bahwa anknya bermeditasi Raja langsung keluar dari arena perayaan dan menemui anaknya yang sedang bermeditasi. Setelah melihat keadaan anknya yang tenang sambil memberi salam beliau berkata : “ anakku, inilah penghormatanku yang kedua”.

0 komentar:

Posting Komentar