Mimpi Ratu Mahamaya

Sebelum Pangeran Siddharta Lahir, Ratu Mahamaya Bermimpi bertemu dengan Sang gajah Putih.

Pangeran Siddharta Menikah

Pangeran Siddharta menikah dengan Seorang Putri yang bernama Yashodhara

Melihat 4 Peristiwa

Melihat orang tua, orang sakit, orang mati dan Petapa.

Waisak

Memperingati kelahiran dari sang Buddha, petapa Gaotama mencapai Buddha, sang Buddha Wafat.

Minggu, 30 April 2023

Lambang - Lambang Buddhis

Berikut ini merupakan lambang - lambang Buddhis, silahkan klik pada gambar atau tulisan untuk penjelasan dari masing masing lambang.


Arca Buddha


Simbol dari ketenangan batin
Buddha rupang bukan berhala yang harus disembah oleh umat Buddha
namun Buddha rupang adalah simbol dari ketenangan batin.




Stupa
Pada mulanya merupakan gundukan peringatan berbentuk setengan bola.
Belakangan, gundukan ini menjadi monumen yang dikeramatkan.
Menurut legenda bentuk tersebut berasal dari petunjuk Buddha Sakyamuni yang memperlihatkan kepada siswanya bagaimana cara membangun stupa dengan benar. Dalam legenda ini, Buddha mengambil tiga lembar jubahnya, melipatnya hingga membentuk bujur sangkar, lalu diletakkan diatas tanah saling bertumpuk satu sama lain. Di atasnya diletakkan mangkuk (patha/bowl) secara terbalik dan diatasnya lagi diletakkan tongkat yang biasanya dibawa berkelana. Oleh karena itu stupa biasanya berbentuk tiga tingkat, al : tingkat dasar berbentuk trapezoid, bagian tengah berbentuk setengah bola, bagian atas berbentuk kerucut.


 Cakra

Secara harfiah artinya roda dhamma,
bentuknya bulat dan didalamnya terdapat jari-jari berjumlah 8 buah:
1. Pandangan benar : pandangan terhadap empat kesunyataan mulia
2. Pikiran benar : pikiran terhadap segala sesuatu yang bersifat positif
3. Ucapan benar : perkataan yang bermakna dan tidak menyakiti orang lain
Syarat ucapan disebut benar adalah : Ucapan itu benar, bermanfaat, beralasan dan tepat pada waktunya.

4. Perbuatan benar : suatu tindakan yang tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain
5. Mata Pencaharian benar : melalukan kegiatan yang positif yang membawa kebahagiaan
6. Usaha benar : berusaha mengembangkan segala sesuatu yang positif demi kemajuan batin
Ada 5 macam usaha/perdagangan yang sebaiknya dihindari oleh umat Buddha, yaitu :
Berdagang manusia untuk dijadikan budak, senjata tajam ,binatang buas (harimau, kucing, anjing, ular, dll)
, racun dan obat-obat terlarang

7. Perhatian benar : mengendalikan gerak gerik prilaku diri sendiri secara wajar
8. Konsentrasi benar : memusatkan pikiran pada satu obyek




Bunga Teratai
Simbol dari ketidakkekalan
Bunga segar yang diletakkan di altar setelah berganti waktu dan hari akan menjadi layu.
Begitu pula dengan badan jasmani kita, suatu waktu kelak pasti akan menjadi tua, sakit, lapuk akhirnya meninggal.

adalah lambang kesucian.
Teratai memiliki warna Putih (Pundarika), warna biru (Upala), Warma merah (Lohita).


Pohon Bodhi
adalah lambang kebijaksanaan atau kesadaran agung dari petapa Gautama.
Karena dibawah pohon inilah Pertapa Gautama mencapai kesempurnaan.

Jejak Kaki Buddha
Adalah peninggalan khusus dari jenazah seseorang yang dipandang suci.
Peninggalan khusus ini biasanya berupa potongan kuku, rambut, abu jenazah, gigi, tulang, atau benda tertentu yang terdapat dalam tubuh setelah dikremasi. Pemujaan terhadap relik mulai sejak kematian Buddha Gautama setelah abu jenazahnya dibagi menjadi sepuluh bagian dan disimpan dalam stupa yang didirikan di sepuluh negara. Sebagai contoh relik gigi Sang Buddha saat ini disimpan di vihara Dalada Valigwa, dekat kandy Srilanka, sedangkan relik Sariputta dan Mogallana disimpan di Sanci, India.

Bendera Buddhis
terdiri dari 5 warna :
¨ Biru artinya bhakti
¨ Kuning artinya bijaksana
¨ Merah artinya cinta kasih
¨ Putih artinya suci
¨ Jingga/Orange artinya semangat
Bendera Buddhis berasal dari aura Buddha yang dipancarkan dari tubuh Buddha,
baik yang melingkar dibelakang kepala maupun yang menyelubungi tubuhnya.
Aura tubuh Buddha dalam bahasa pali disebutBuddharasmi atau Byamappabha.
Aura Buddha terdiri dari 6 macam, yaitu:
Biru (Nila), Kuning (Pita), Merah (Lohita), Putih (Odata), Jingga(Manjettha), campuran (pabhasura). Aura tubuh Buddha muncul pertama kali setelah mencapai penerangan sempurna di hutan Uruvela pada tahun 588 sebelum masehi, ketika itu beliau berusia 35 tahun. Belakangan warna aura tubuh Buddha tersebut dijadikan sebagai Bendera Buddhis oleh J.R. De Silva dan Kolonel H.S.Olcott untuk menandakan kembali kebangkitan kembali agama Buddha di Ceylon.

Image result for makna lilin dalam agama buddha
Lilin
Simbol dari cahaya atau penerangan batin yang akan melenyapkan
kegelapan batin dan mengusir ketidaktahuan (avijja)


Image result for makna Dupa/hio dalam agama buddha
Dupa/Hio
Simbol dari keharuman nama baik seseorang.
Bau wangi dupa yang dibawa angin akan tercium di tempat yang jauh,
namum tidak dapat tercium di tempat yang berlawanan dengan arah angin.
Begitu juga dengan perbuatan manusia yang baik akan diketahui oleh banyak orang,
tetapi perbuatan tidak baik dimanapun berada juga akan diketahui oleh orang lain.

Air
Simbol dari kerendahan hati.
Dikatakan demikian karena air selalu mencari tempat yg lebih rendah dimanapun mengalir.
Sifat air adalah :
¨ Dapat membersihkan noda
¨ Menjadi sumber kehidupan makhluk
¨ Dapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan
¨ Selalu mencari tempat yang lebih rendah
¨ Meskipun kelihatannya lemah, tetapi dalam keadaan tertentu
dapat bangkit menjadi tempat yang dahsyat (misal banjir, Tsunami, dll)



Swastika
Adalah lambang yg berbentuK salib sumbu dg ujung sumbu membentuk patahan
sehingga seolah-olah mirip dengan dua huruf S dan Z yg saling bertumpang tindih tegak lurus. Bentuk ini melambangkan lingkaran kehidupan yang terus menerus. Swastika melambangkan kesejahteraan dan hidup panjang.

Lonceng
adalah lambang akan dimulainya upacara atau kegiatan yang resmi.

RIWAYAT HIDUP PANGERAN SIDDHARTA BAGIAN II



Tujuh (7) Brahmana meramal bahwa kelak sang Pangeran kelak bila sudah besar akan menjadi Raja Di Raja (Raja Dunia) atau menjadi Buddha. Namun satu orang Brahmana yang bernama Kondanna dengan pasti meramal bahwa Pangeran kelak akan menjadi seorang Buddha. Setelah perdebatan tersebut selesai, 108 Brahmana sepakat memberi nama sang bayi dengan nama SIDDHARTA yang berarti tercapailah segala cita-citanya. Nama keluarga dari Pangeran adalah GOTAMA. Lalu sang Pangeran selanjutnya terkenal dengan nama Siddharta Gotama. Tujuh hari setelah Pangeran siddharta dilahirkan, Ratu Mahamaya meninggal dunia dan terlahir kembali di Surga Tusita. Raja Suddhodana menyerahkan perawatan sang bayi kepada bibinya yaitu Pajapati Gotami (adik Ratu Mahamaya) yang juga dinikahinya. Dari pernikahan ini lahir seorang putra bernama NANDA dan seorang putrid bernama Rupananda. PERAYAAN MEMBAJAK SAWAH Satu peristiwa menakjubkan terjadi pada masa kanak-kanak Pangeran Siddharta.

Untuk memajukan pertanian, Raja menyelenggarakan upacara membajak sawah. Hal ini disambut gembira oleh seluruh rakyat karena semua akan bercampur baur ditengah sawah tidak perduli golongan kaya atau miskin. Raja Suddhodana tidak ketinggalan untuk mengikuti acara tersebut dengan menggunakan bajak yang terbuat dari emas Raja turun ke sawah. Pangeran Siddharta ditinggal bersama pengasuhnya didalam kereta, namun para pengasuh meninggalkan Pangeran seorang diri . Berlawanan dengan keriangan perayaan, keadaan dibawah pohon jambu sangat tenang dan sunyi. Setelah melihat keadaan, Pangeran meninggalkan kereta dan menuju pohon jambu untuk melakukanameditasi.

Senin, 01 Agustus 2022

RIWAYAT HIDUP PANGERAN SIDDHARTA (End)

Dia adalah orang tua. Perjalanan dilanjutkan, Pangeran melihat peristiwa yang kedua yaitu Orang sakit kusta. Pangeran kembali bertanya dan memikirkan kenapa hal tersebut bisa terjadi? Tak lama setelah itu Pangeran kembali melihat peristiwa yang ketiga yaitu orang meninggal yang ditandu untuk dibawa ketempat pengkremasian. Pangeran kaget dan bahkan semakin bingung, kembali lagi bertanya ada apa Channa ? kenapa banyak sekali orang ? Channa menjawab itu adalah orang meninggal. Dalam kegalauan hatinya Pangeran ingin kembali keistana, namun lagi-lagi Pangeran menyaksikan peristiwa yang keempat yaitu seorang pertapa suci yang sangat tenang dan agung.

RIWAYAT HIDUP PANGERAN SIDDHARTA BAGIAN III

MASA PENDIDIKAN PANGERAN SIDDHARTA Sekalipun Pangeran Siddharta hidup dalam lingkungan Kerajaan, namun Raja Suddhodana tetap memberikan pendidikan yang sesuai dengan anaknya. Guru yang ditunjuk untuk mengajari pangeran Siddharta adalah WISWAMITTA. Dari gurunya ini Pangeran mendapat pelajaran Ilmu fisik dan ilmu batin. Ilmu fisik yang diajarkan berupa memanah, menjinakkan kuda liar, menunggang kudang, bermain pedang. Sedangkan Ilmu batin yang diajarkan adalan meditasi. Namun saying dalam waktu singkat Pangeran telah menguasai teknik yang diberikan. Sang Guru berulang kali mohon untuk mengundurkan diri karena merasa ilmu yang dimiliki lebih rendah dari pada muridnya. Sekalipun demiklian Pangeran Siddharta tidak menjadi anak yang sombong dan besar kepala. Ia selalu santun dan rendah hati terhadap siapa saja.

RIWAYAT HIDUP PANGERAN SIDDHARTA bagian 1

Pada zaman dahulu lebih dari 2.500 tahun yang lampau di India bagian utara terdapat sebuah kerajaan yang bernama Kapilawastu dipimpin oleh seorang Raja bernama Suddhodana dan Ratunya bernama Mahamaya. Raja Suddhodana bersala dari suku Sakya sedangkan Ratu Mahamaya berasal dari suku Koliya. Sakya beribukota Kapilawastu. Meskipun Raja Suddhodana dan Ratu Mahamaya sudah lama menikah namun anak yang mereka dambakan belum juga diperolehnya. Pada suatu malam ketika Ratu sedang tidur ia bermimpi yang sangat aneh sekali yaitu seekor gajah berwarna putih, bertaring tiga dan di ujungnya terdapat bunga teratai yang bercahaya terang. Seekor gajah tersebut mengelilingi tempat tidur Ratu tiga kali putaran untuk kemudian memasuki perut Ratu dari sebelah kanan. Setelah hal tersebut diberitahukan kepada Raja, lalu Raja memanggil para Brahmana untuk menanyakan arti mimpi tersebut. Para Brahmana menjelaskan bahwa Ratu akan mengandung seorang bayi laki-laki yang kelak akan menjadi seorang CAKKAVATTI (Raja dari semua Raja) atau menjadi seorang Buddha. Ketika usia kandungan Ratu menginjak sepuluh bulan, Ratu minta ijin kepada Raja untuk melahirkan anaknya dirumah ibunya di kerajaan DEWADAHA. Pada waktu itulah Ratu merasa perutnya sakit sebagai pertanda akan melahirkan. Ratu berpegangan pada dahan pohon Sala dan dalam sikap itulah Ratu melahirkan seorang bayi laki-laki. Saat purnama di bulan Waisak tahun 623 SM di Taman Lumbini tepatnya dihutan Uruvela. Empat DewaMaha Brahma menerima sang bayi dengan jala terbuat dari emas dan kemudian dari langit turun air dingin dan panas untuk memandikan sang bayi sehingga menjadi segar. Sang bayi sendiri sudah bersih karena tiada darah atau noda lain yang melekat pada tubuhnya. Bayi itu kemudian berdiri tegak dan berjalan tujuh langkah diatas tujuh kuntum bunga teratai kearah utara. Setelah berjalan tujuh langkah bayi itu dengan sikap tangan kanan menunjuk atas dan tangan kiri menunjuk bawah mengucapkan kata-kata sbb: Akulah Pemimpin dunia ini, Akulah tertua di dunia ini, Akulah teragung didunia ini, Inilah kelahiranku yang terakhir, Tak akan ada lagi kelahiran bagiku”.

Rabu, 06 Juli 2022

Buku Merdeka Belajar

 Merdeka Belajar merupakan kurikulum yang di terapkan oleh Menteri pendidikan.

Sabtu, 02 Juli 2022

Merdeka Belajar melalui model Blended Learnig

Merdeka Belajar Melalui Model Blended Learning

Merdeka belajar akhir-akhir ini sering kita dengar dan telah disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nadiem Makarim. menurut mas Menteri ada dua poin penting dalam pendidikan, yaitu merdeka belajar dan guru pengerak.